
Sejarah Singkat
Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas
Pondok Pesantren Modern Nurul Ikhlas berdiri pada tahun 1989 yang bernama Diniyyah Putra, berlokasi di Pasar Usang Kota Padang Panjang Sumatera Barat. Fasilitas yang dimiliki pada saat itu adalah 2 unit asrama dan 1 gedung sekolah dengan jumlah santri lebih kurang 93 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia termasuk Malaysia. Dua unit asrama adalah rumah penduduk yang dikontrak untuk tempat tinggal santri dan guru.
Pendirian pesantren ini diprakarsai oleh H. Riza Muhammad, Lc bersama Pimpinan Diniyyah Putri yang sudah direncanakan pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan merekrut tenaga guru dari Pesantren Gontor serta melakukan berbagai persiapan, maka dimulailah operasional Diniyyah Putra dengan dukungan positif dari masyarakat sekitar.

Mengingat banyaknya peminat pesantren ini, maka pada tahun 1990 pesantren Diniyyah Putra dipindahkan ke Desa Pincuran Tinggi Kab. Tanah Datar dengan jumlah santri lebih kurang 200 orang santri yang tinggal di asrama semi permanen.
Seiring berjalannya waktu, dengan kesabaran dan kegigihan pimpinan beserta guru, fasilitas pendukung seperti kantor, gedung kelas permanen, mesjid, lapangan olah raga, kantin, kamar mandi dan MCK mulai dilengkapi.
Di tahun yang sama, Pesantren Diniyyah Putra berganti nama menjadi Pesantren Zainuddin Labay yang merupakan seorang tokoh terkemuka Minangkabau.
Dengan pesatnya perkembangan Pesantren Zainuddin Labay waktu itu, pada tahun 1991 pesantren diuji dengan musibah kebakaran yang menghanguskan seluruh bangunan asrama dan kelas. Kejadian ini mengagetkan wali santri/orang tua termasuk juga masyarakat sekitar.
Mendengar musibah ini, Dinas Sosial Padang Panjang dan Tanah Datar khususnya langsung memberikan berbagai bantuan kepada pesantren berupa pakaian, sembako dan lain sebagainya.
Tidak menungga terlalu lama, satu setengah bulan kemudian seluruh santri dipanggil kembali ke pesantren melalui media radio dan surat kabar. Hingga akhirnya pesantren Zainuddin Labay berganti nama menjadi Pesantren Nurul Ikhlas.

Berkat ketabahan dan kesabaran semua pihak yang ada di pesantren ini, akhirnya bantuan Allah datang melalui Menteri Perhubungan Bpk. Azwar Anas yang mengunjungi pesantren Zainuddin Labay dan diikuti oleh seluruh jajaran Gubernur, Bupati Tanah Datar dan Walikota Padang Panjang. Melihat musibah ini, beliau memberikan bantuan berupa sarana prasarana untuk mempercepat pemulihan kegiatan pesantren. Melihat prospek yang bagus terhadap pesantren ini, akhirnya dibentuklah sebuah yayasan yang bernama Yayasan Nurul Ikhlas yang diketuai oleh Bpk. Azwar Anas.
Setelah terbentuknya Yayasan Nurul Ikhlas, perkembangan Nurul Ikhlas semakin pesat hingga saat ini dan memiliki kepercayaan yang tinggi dari wali murid dan masyarakat.