Senin, 25 November 2019 – Pesantren Nurul Ikhlas adalah pondok yang menanamkan iman taqwa dengan yang sebenar-benarnya. Kita mengisi iman taqwa sesuai dengan isi Alqur’an, dengan cara menyebut nama Tuhan di dalam hati, merendahkan diri dan rasa takut. Beriman sebagaimana yang di teladankan oleh Rasulullah, yaitu bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dan dia banyak menyebut ALLAH.
Pada kesempatan memperingati hari guru ini, Bapak Pimpinan menyampaikan bahwa :
Sebagian orang di dunia ini berpandangan , “Teori lebih baik dari materi, guru lebih baik dari teori…” dan bagi kita di Pondok Nurul Ikhlas, “Jiwa guru lebih utama daripada guru itu sendiri”. Jiwa guru yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, akan mengajak para murid untuk beriman dan bertaqwa juga.
Setiap hari kita selalu mengucapkan, sholatku, ibadahku, hidup dan matiku, hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam… ucapan yang harus dibuktikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam setiap amalan, harus kita sertai dengan iman. Jika tidak dengan iman, maka amalan itu hanyalah fatamorgana semata.
Hidup ini menghadapi dua daya tarik yang berbeda. Pertama, “Bumi” memiliki daya tarik yang sangat kuat. Daya tarik / gravitasi bumi itu sangat kuat, berupa ketertarikan kepada harta benda, emas permata, pangkat, jabatan, dan segala kemewahannya. Ditambah dengan segala rayuan setan dan golongannya, yang menjadikan dunia itu seolah indah, dalam pandangan orang yang tidak beriman.
Kedua, “Langit” juga memiliki daya tarik, namun banyak sekali ujian dan tantangan yang harus dihadapi agar bisa kita ditarik ke langit. “Langit” berusaha menarik kita ke atas, dengan menurunkan kitab suci Al Qur’an. Kitab Al Qur’an, berfungsi sebagai tali Agama Allah yang akan menaikkanderajat orang-orang yang beriman, yaitu orang yang selalu berpegang kepada tali agama Allah. Tali Allah yang kita pelajari adalah zikrullah yang senantiasa menggetarkan hati yang berada di dalam dada setiap orang-orang yang beriman. Sebagimana firman Allah dalam Al Qur’an, “Ingatlah kepada-KU, Aku pun ingat kepadamu”. Jadi, jika kita selalu berzikir, mengingat Allah di dalam hati, otomatis kita sedang berhubungan langsung dengan Allah. Namun godaannya sangat banyak. Oleh karena itu, kita semua, termasuk anak-anak, harus menjadi guru, terutama menjadi guru bagi diri kita sendiri. Dengan tuntunan dari ayat-ayat Al Qur’an. Tuntunlah diri kita masing-masing agar tidak mudah tergoda oleh rayuan dunia. Gurui diri kita sendiri, agar diri kita selalu patuh dengan semua yang diperintahkan oleh Allah.
Jika mengharapkan kekayaan dunia, silahkan cari di pusat-pusat kota. Guru guru Pondok Nurul Ikhlas, adalah guru yang bekerja dengan ikhlas, semata-mata mengharapkan keridhaan Allah SWT. (FS)